KARTU INDONESIA PINTAR ?
image source : KOMPAS.com
Pagi yang cerah senantiasa membawa rasa bahagia bagi seorang mahasiswa seperti saya. Seperti biasanya sebagai seorang mahasiswa yang telah libur kuliah namun belum bisa pulang ke kampung halaman, membuat saya harus menjalani sebuah aktivitas yang lumayan membosankan. Pagi ini saya berangkat menuju rumah om saya untuk mengembalikan dua buah jaket dan satu buah jas hujan. Namun setibanya di tempat sana saya hanya menemui sebuah pintu tertutup dan rumah yang kosong. Ternyata mereka sedang tidak ada di rumah akhirnya saya kembali dengan rasa sedikit kecewa.Diperjalanan saya melihat banyak penungggu tiang listrik, pohon, space iklan dkk (photo capres dan cawapres). Ketika saya melihat wajah-wajah tersebut saya menaruh perhatian besar kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut dua. Perhatian saya kepada mereka bukan berarti saya merupakan tim sukses dari pasangan capres-cawapres nomor urut dua. Melainkan saya tertarik pada program andalan mereka yaitu Kartu Jakarta Pintar.
Calon presiden Joko "Jokowi" Widodo menjanjikan program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar jika dirinya terpilih jadi presiden.
"Yang paling penting yang menyentuh rakyat. Akan ada Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat," ujarnya di Pasar tradisional Prahara, Sentani, Jayapura, Kamis (5/6/2014).
(dikutip dari : KOMPAS.com (post :Kamis, 5 Juni 2014 | 10:26 WIB)
Kartu Indonesia Pintar (KIP) merupakan sebuah program unggulan dari pasangan capres dan cawapres nomor urut dua ini. KIP sebenarnya bukan merupakan program baru karena program ini sudah pernah dilaksanakan oleh Gubernur DKI yang sekarang menjadi Cepres nomor urut dua tersebut. Program tersebut adalah Kartu Jakarta Pintar.
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, baru saja meluncurkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) tahap pertama bagi 3.008 siswa baik SMA/SMK, SMP dan SD, untuk membantu biaya pendidikan warga tidak mampu.
Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo menuturkan, cara penggunaan KJP sangatlah mudah. bagi siswa yang memerlukan biaya pendidikan, membeli buku ataupun seragam sekolah hanya tinggal mengesek kartu tersebut di Ajungan Tunai Mandiri (ATM) Bank DKI terdekat.
KJP yang berbentuk ATM tersebut, kata dia, berisi uang dengan jumlah berbeda tergantung tingkatannya. Jokowi menjelaskan, untuk SMA atau SMK akan diberikan Rp240 ribu, SMP sebesar Rp210 ribu dan SD Rp180 ribu.
dikutip dari : jakarta.okezone.com (post :Sabtu, 01 Desember 2012 13:50 wib)
Walaupun Pasangan nomor urut dua ini telah menjelaskan bahwa ada perbedaan antara KIS-KIP dengan KJS-KJP disistemnya sebagaimana posting berita dari liputan6.com tertanggal 16 Juni 2014 | 12:52.
KIS
dan KIP merupakan salah satu program Jokowi yang pernah
diimplementasikan pada saat dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Pada saat itu, Jokowi mengeluarkan program Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan
Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Menurut Jokowi, ada beberapa perbedaan antara KIP dan KIP dengan KJP dan KJS. Mantan Walikota Solo itu menjelaskan, perbedaan mendasar tersebut yaitu berada di sistemnya.
"Kalau yang kartu ini (Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar) yang dipegang sistemnya, bedanya hanya itu saja," kata Jokowi di Call Center Jokowi-JK, East Building, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (16/6/2014). - See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2063883/beda-kis-kip-dengan-kjs-kjp-ala-jokowi#sthash.S9Wrkz8J.dpuf
Menurut Jokowi, ada beberapa perbedaan antara KIP dan KIP dengan KJP dan KJS. Mantan Walikota Solo itu menjelaskan, perbedaan mendasar tersebut yaitu berada di sistemnya.
"Kalau yang kartu ini (Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar) yang dipegang sistemnya, bedanya hanya itu saja," kata Jokowi di Call Center Jokowi-JK, East Building, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (16/6/2014). - See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2063883/beda-kis-kip-dengan-kjs-kjp-ala-jokowi#sthash.S9Wrkz8J.dpuf
16 Jun 2014 12:52
16 Jun 2014 12:52
16 Jun 2014 12:52
KIS dan KIP
merupakan salah satu program Jokowi yang pernah diimplementasikan pada saat dia
menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada saat itu, Jokowi mengeluarkan
program Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Menurut Jokowi, ada beberapa perbedaan antara KIP dan KIP dengan KJP dan KJS. Mantan Walikota Solo itu menjelaskan, perbedaan mendasar tersebut yaitu berada di sistemnya.
"Kalau yang kartu ini (Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar) yang dipegang sistemnya, bedanya hanya itu saja," kata Jokowi di Call Center Jokowi-JK, East Building, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (16/6/2014). -
Menurut Jokowi, ada beberapa perbedaan antara KIP dan KIP dengan KJP dan KJS. Mantan Walikota Solo itu menjelaskan, perbedaan mendasar tersebut yaitu berada di sistemnya.
"Kalau yang kartu ini (Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar) yang dipegang sistemnya, bedanya hanya itu saja," kata Jokowi di Call Center Jokowi-JK, East Building, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (16/6/2014). -
dikutip dari : liputan6.com (post :16 Juni 2014 | 12:52)
Ketertarikan saya pada program dengan tujuan mulia ini adalah :
- Pada sistem KJP uang dari Pemprov. DKI Jakarta dapat diambil oleh penerima kartu melalui mesin ATM. Akan tetapi jika kita melihat persebaran pendidikan di Indonesia yang berada dikota sampai pelosok bahkan didaerah yang tidak ada listrik sama sekali. Bagaimana cara mereka menacairkan uang tersebut.
- Jika program ini diberlakukan diawal masa kepengurusan apabila pasangan calon nomor dua ini diberi amanah untuk menjadi RI-1 dan RI-2. Saya ragu program ini dapat merata.
- Alokasi dana untuk menjalan program ini bukan hanya seberapa besar dana yang dapat dikucurkan melainkan pemerintah harus menyediakan alokasi dana berupa mesin ATM untuk daerah pelosok, akomodasi untuk mengisi mesin ATM tersebut dan yang tidak kalah penting adalah DAYA LISTRIK kesemua daerah yang belum menerima listrik.
- Agar fasilitas ini tidak diselewengkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab maka salah satu penanggulangannya melalui ATM.
- Benahi dulu semua fasilitas daerah terutama listrik. Sehingga mereka semua yang dipelosok sana dapat menerima semua fasilitas yang disediakan oleh pemerintah.
- Jadi menurut saya program ini jangan diberlakukan diawal kepengurusan. Kecuali sistem yang digunakan oleh Kandidat capres dan cawapres nomor urut dua ini sudah benar-benar matang untuk dikembangkan dan benar-benar berbeda dari KJP.
Mr. Kim (Korea Selatan) :
“Raksasa Tidur Itu Bernama Indonesia”
baca selengkapnya mengenai raksasa tidur di :
http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/07/korea-raksasa-tidur-itu-bernama-indonesia--579723.html
Comments
Post a Comment