Langkah-Langkah Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Menghitung Profit dalam Tender.
Ilustrasi l Project |
Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan banyaknya biaya yang digunakan untuk mengerjakan suatu pekerjaan kontruksi. Dalam sebuah tender konstruksi, RAB salah satu bagian dari dokumen yang harus dipersiapkan. RAB disini dijadikan sebagai dasar bagaimana kontraktor memberikan nilai penawaran. RAB yang disajikan dalam sebuah tender konstruksi sudah termasuk pajak, iuran BPJS Ketenaga Kerjaaan, provit dan over head.
Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya. :
- Mempelajari Gambar Kerja dan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
- Menyusun Item Pekerjaan dan Menghitung Volume Pekerjaan.
Ilustrasi [ Item Pekerjaan dan Volume ] |
- Membuat Daftar Harga Satuan Upah, Material dan Alat (H1)
Sebelum menentukan H1 terlebih dahulu tentukan Harga Satuan diluar keuntungan (H0). Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan H0 adalah
- Apakah Biaya Asuransi Ketenagakerjaan dan Perlengkapan K3 ada atau tidak. Jika tidak, maka biaya Asuransi Ketenagakerjaan dan Perlengkapan K3 dimasukkan kedalam setiap Harga Satuan.
- Pastikan mendapatkan harga material, sewa alat dan jasa aplikasi langsung dari supplier atau subcontractor dengan ketentuan harga sudah termasuk PPN dan PPh serta berapa besar diskon yang diberikan.
- Biaya tidak langsung (Overhead) merupakan biaya yang tidak tertera dalam Rencana Anggaran Biaya, seperti gaji staff, biaya transprotasi staff, mesh karyawan, pembelian barang kecil-kecilan misal jajanan untuk rapat, air minum karyawan proyek, alat tulis kantor dll.
Dalam menyusun H0 apabila nilai Harga supplier/subcontractor sudah termasuk PPN dan PPh maka nilainya dianggap "nol". Harga H0 akan menjadi acuan untuk menyusun Rencana Anggaran Pelaksanaan, Sedangkan Harga Satuan Upah, Metrial dan Alat (H1) akan menjadi dasar pembutan analisa Harga Satuan Pekerjaan dalam RAB. Harga Satuan Upah, Materila dan Alat dihitung menggunakan rumus,
H1 = H0 + Keuntungan + Discount
H1 disajikan dalam sebuah tabel seperti berikut,
- Membuat Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan terdiri dari uraian harga, koefisien, harga satuan upah, meterial dan alat, hasil kali koefisien dan harga satuan. Hasil kali tersebut dijumlah dan menjadi harga satuan. Ada beberapa jenis penyajian analisa harga satuan sebagai berikut.
Pada model ini harga satuan upah, material dan sewa alat tetap memperhitungkan faktor-faktor seperti diatas.
Model Kedua
Pada model kedua pada H0 nilai overhead harus dilepas. Karena dalam analisa ini sudah diperhitungkan yang besarnya maksimal 10%. Nilai 10% merupakan nilai yang umum digunakan.
Model Ketiga
Model ketiga harga satuan upah, matrerial dan sewa alat menggunakan H0. Karena dalam analisa ini sudah memperhitungkan keuntungan. Keuntungan yang biasa ditampilkan sebesar 10 % akan tetapi jika total harga dalam RAB masih bisa mengambil keuntungan lagi, maka keuntungan tambahan dijumlahkan dalam nilai H1 = H0 + Provit Tambahan.
Bagaiman untuk mendapatkan nilai koefisien ?
Nilai koefisien dapat dilihat melaui perturan-peratuan nasional pemerintah seperti SNI atau pertuan pemerintah daerah. Akan tetapi ada pula dengan cara merumuskan sendiri nilai koefisien yang akan dibahas dalam postingan berikutnya.
- Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Penetapan RAB dengan cara melihat seberapa besar selisih nilai RAP terhadap nilai OE. Dengan selisih itu dapat diperkirakan keuntungan berapa yang bisa diambil. Besarnya keuntungan tergantung pada kebijakan disetiap perusahaan penyedia jasa. Kebanyak keuntungan yang diambail oleh setiap perusahaan penyedia jasa sebesar 10% apabila selisih nilai RAP dan OE tidak memungkinkan untuk mengambil keuntungan yang diinginkan maka perusahaan tidak akan mengikuti tender.
Nilai total seluruh item pekerjaan dalam RAB kemudian dikenal dengan nilai penawaran/harga penawaran. Tender dalam lingkungan pemerintahan, besarnya nilai penawaran setiap penyedia jasa dapat diakses oleh publik.
Untuk tender yang dilaksanakan pemerintah apabila penawaran berada dibawah 80% atau berada diatas 110% dari nilai OE, maka penyedia jasa wajib menyertakan bukti survey harga. Akan tetapi kebiasan umum yang terjadi pada setiap tender, penyedia jasa akan menawar lebih kecil dari nilai OE. Penawaran lebih kecil dari nilai OE dikarenakan dalam aturan tender, jika panita tender telah menemukan tiga penawar terendah yang memenuhi kualifikasi maka panitia diperbolehkan untuk tidak membuka dokumen penawaran dari penyedia jasa yang lainnya. Perlu diketahui bahwa aturan range nilai penawaran disetiap instansi pemerintahan tidak sama. Tetapi secara umum range harga senilai 80% hingga 110%
RAB disajikan berupa tabel yang terdiri dari Item Pekerjaan, Satuan Pekerjaan, Volume Pekerjaan, Harga Satuan dan Total Harga. Sebagaimana contoh tabel berikut ini,
mantap mas makasih... saya alex kontraktor surabaya (0821.4027.1506)
ReplyDeleteTerimakasih Pak Alex,....
Deleteini saya sekarang lagi progres menyusun perhitungan kapasitas produksi alat berat
Terimakasih atas artikelnya..sangat bagus..
ReplyDeletePak Surya boleh shere format nya ini Email saya pak dwihargiyanto@gmail.com
ReplyDeleteSemoga bermanfaat terimabkasih
https://nandikasuryacitizen.blogspot.com/2022/07/analisa-harga-satuan-pekerjaan.html bisa masuk ke sini pak.
DeleteRencana Anggaran Biaya. Rencana Anggaran Biaya adalah Sebuah solusi perhitungan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk bahan, alat dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan atau Proyek tersebut.
ReplyDelete