Translate

Teknologi Beton dalam Definisi

http://www.testindo.com/article/306/slump-test-dan-uji-tekan-beton
Gambar : Uji Tekan Beton (Source : www.testindo.com)
Dalam dunia konstruksi beton merupakan material yang sering digunakan. Beton banyak digunakan dalam pembangunan jembatan, bendungan, gedung bertingkat, jalan, rumah dan masih banyak lagi. Banyaknya penggunaan beton berbanding lurus dengan banyaknya inovasi yang dihasilkan. Inovasi tersebut bisa material penuyusun beton itu sendiri, metode pembuatan hingga metode penggunaannya. Tujuan-tujuan dari penelitian tersebut pada akhirnya adalah bagaimana menumukan dengan material penyusun yang sangat mudah ditemukan, ramah lingkungan dan berkesinambungan serta dapat diaplikasikan dengan mudah dan murah. Beton bukanlah teknologi baru. Beton merupakan teknologi lama yang telah digunakan oleh masyarakat mesir pada sekitar tahun 2560 SM. Teknologi tersebut berkembang seiring dengan pertumbuhan zaman dan banyaknya penelitian sehingga terciptalah beton yang ada pada saat ini. Secara sederhana teknologi beton merupakan rekayasa manusia untuk membuat sebuah batu. Karena material alam yang paling baik dan memungkinkan untuk dipakai sebagai material utama sebuah bangunan adalah batu. Selain tahan lama, batu juga tidak terlalu menyerap panas matahari sehingga didalam ruang yang berdinding batu tidak terlalu panas. Lain halnya dengan besi dan baja, walau dapat digunakan sebagai material bangunan akan tetapi partikel besi dan baja penyerapan panasnya sangat tinggi. Sehingga tidak baik digunakan dalam bangunan tinggal.

Sejarah Penggunaan Beton

Gambar : Piramida Mesir (Source : aceh.tribunnews.com)
Pada tahun 1980, Joseph Davidovits seorang peneliti material berkebangsaan Prancis mengajukan sebuah teori bahwa Piramida di Mesir dibangun menggunakan teknologi beton. Teori Davidovits merupakan sebuah gebrakan baru dalam dunia konstruksi maupun sejarah peradapan manusia. Karena sebelumnya para peneliti sejarah percaya bahwa Piramida - Mesir dibangunan oleh orang-orang mesir kuno dengan cara menyusun bongkahan-bongkahan batu. Teori Davidovits dibenarkan oleh penelitian panjang Michael Barsoum dengan seorang mahasiswa pasca sarajana Adrish Ganguly. Walau tidak semua pernyataan Davidovits dibenarkannya. Akan tetapi, secara keseluruhan penelitian Barsoum telah membuktikan bahwa teori Davidovits mengenai penggunaan beton pada Piramid. Teori Davidovits sangat menggemparkan dunia, karena sebelumnya dunia percaya bahwa produksi beton secara massal pertama kali dilakukan oleh bangsa Romawi. (Source: https://medium.com/@axlright/how-the-egyptians-actually-built-the-pyramids-matters-to-climate-change-c364e696b391)


Definisi Beton

Beton merupakan campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang mebentuk masa padat. (Source: SNI-03-2847-2002)

gambar : Definisi material menurut bahan penyusunnya.


Adapun definisi macam-macam beton menurut SNI 03-2847-2002,

  1. Beton Bertulang : beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum, yang diisyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja.
  2. Beton -  Normal : beton yang mempunyai berat satuan 2200 kg/m3 sampai 2500 kg/m3 dan dibuat menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah.
  3. Beton Polos : beton tanpa tulangan atau memiliki tulangan tapi kurang dari ketentuan minimum.
  4. Beton Pracetak : elemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit menjadi bangunan.
  5. Beton Prategang : beton bertulang yang telah diberikan tegangan tekanan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja.
  6. Beton Ringan : beton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai berat satuan tidak lebih dari 1900 kg/m3.
  7. Beton Ringan-Pasir : beton ringan yang semua agregat halusnya merupakan pasir berat normal.
  8. Beton Ringan-Total : beton ringan yang agregat halusnya bukan merupakan pasir alami.
American Standard Testing and Material (ASTM C 125-00a) mendefinisikan beton sebagain material komposit yang terdiri dari suatu medium terikat yang didalamnya merupakan fragmen-fragmen agregat, dalam beton semen hidraulik, pengikat terbentuk dari campuran semen hidraulik dan air. Dari definisi ASTM secara sederhana beton dapat didenisikan sebagai meterial komposit yang terdiri dari pengikat dan agregat. Sehingga dalam hal ini, mortar semen dapat pula disebut dengan beton. 




Comments

Popular posts from this blog

Langkah-Langkah Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Menghitung Profit dalam Tender.

Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat part 1.

TATA CAMPURAN BETON (SNI 03-2834-2000)