Translate

Euphoria UN 2012 (Pengalaman Pribadi)

Sebuah pengalaman pribadi dari seorang teman bernama Prima Andriani. Saya pertama kali berjumpa dengannya pada saat lomba Cerdas Cermat MPR tapi saya lupa kapan tahunnya. Inilah uraian singkat darinya.

Tema : ALLAH bersamaku, selalu

Kali ini saya ingin membagi pengalaman saya ketika menghadapi ujian nasional tingkat SMA, sekitar setahun silam. Layaknya siswa SMA lainnya, beberapa hari menjelang UN belajar saya mendadak lebih ekstra. Pikir saya, “gila aja, materi dari kelas X-XII dipertanyakan dalam satu paket soal dan saya harus menjawabnya” Tidak ada pilihan lain, untuk bisa keluar dari belenggu ini adalah lulus.

Saat itu saya dari jurusan IPA, padahal sama sekali tidak ada ‘passion’ di IPA. Saya lebih menyukai dan merasa nyaman dengan IPS. Itulah kebodohan yang pernah saya jalani dalam hidup ini, tapi itu bukan saya maknai sebagai ‘kesalahan’ hanya ‘kebodohan’ saja. Bayangkan saja, bagaimana rasanya mempelajari hal yang sama sekali tidak ada passion disitu. Susah, mual dan sederet ungkapan tidak mengenakkan. Jalan keluar terbaik dan satu - satunya adalah ‘harus lulus SMA’.

Belajar siang - malam saya jalani, minta nasihat dan semangat kepada guru dan kawan saya lakoni agar motivasi saya tetap ‘up’, do’a selalu menemani langkah. Jujur saja, saya takut tidak lulus ketika itu karena saya sendiri ragu dengan kemampuan dan bekal yang saya coba persiapkan. Saya butuh seseorang untuk terus mengingatkan saya dalam kondisi kritis seperti itu. saya selalu minta untuk yakinkan bahwa saya bisa dan ALLAH bersamaku selalu.

Meski saya dalam kondisi kritis, tak pernah terlintas dalam pikiran untuk ‘nyontek’ dalam ujian. Satu hal yang saya takuti ketika nyontek yaitu ALLAH akan marah dan mempersulit hidup saya setelah itu. Keberkahan menjauh, kemurkaan mendekat. Saya tidak mau itu terjadi. keyakinan terbesar saya ketika memilih untuk ‘mandiri’ dalam ujian adalah ALLAH telah menjanjikan sesuatu yang indah (PTN) setelah saya lulus nanti jika saya tidak nyontek. Kalau saya nyontek pasti nanti saya akan mengalami penolakan-penolakan dari PTN, saya takut bila itu terjadi.
Saya memang tidak suka nyontek sejak awal saya mengenyam pendidikan, namun baru benar - banar sadar dan paham ketika SMP. Alhamdulillah, ALLAH membukakan pintu mata hatiku. Kenikmatan yang tiada tara bagi saya.
Ketika itu, teman - teman saya telah mempersiapkan sistem bagaimana nanti agar bisa nyontek. Hanya saya dan ke-empat teman saya yang tidak nyontek ketika UN kala itu. Semua teman mengirikan posisi duduk saya ketika itu yaitu pojok kanan paling belakang. Saya biasa-biasa saja.

Ujian demi ujian terlewati dengan kejujuran, saya kerjakan dengan penuh keyakinan untuk beberapa nomer yang mampu mengantarkan saya pada kelulusan. Hingga pada titik terpahit hidup kala itu, saya tidak berhasil mengerjakan matematika sendiri. yah, saya nyontek ketika itu. Saya memang lemah dalam hitungan, ketika waktu tinggal 15 menit saya putuskan untuk nyontek beberapa nomer. ketika nyontek, perut saya melilit kesakitan, tangan gemetar, keringat dingin. mungkin karena penolakan hati yang berimbas hingga ke fisik. saya tidak ada piihan lain kala itu. hanya 5 nomer yang bisa saya kerjaka sendiri, masih ada 35 nomer yang kosong. saya putuskan untuk nyontek 20 nomer untuk angka kelulusan. setelah itu, saya menangis dan merasa pantas kalau ALLAH menghukum saya.

Hukuman itu benar terjadi, saya tidak diterima di UGM lewat jalur Penulusuran Bakat. Oke, saya terima dengan legowo karena paham telah melakukan kesalahan. Tak berhenti disini, saya tidak lolos SNMPTN juga. Semakin mersa bersalah.

Alhamdulillah, cukup itu ALLAH menghukum saya. Kemudian saya mengikuti tes masuk program D3 di UNS dan UGM. Luarbiasa, janjinya benar terjadi saya keterima dua-duanya. Akhirnya saya putuskan untuk mengambil UGM.

Beginilah ALLAH menunjukkan kuasaNya, begitu luarbiasa ketika memberikan kekuatan. Saya dan ke-empat teman saya lebih dulu diterima di PTN dibanding mereka yang nyontek. Saya dan ke-empat teman saya meraih peringkat paling bawah dalam UN se-sekolah. saya peringkat 2 dari bawah, tapi saya syukuri dengan bangga. Padahal secara hitam diatas putih, saya dibawah mereka jauh. Itulah kuasa ALLAH jika kita mau berusaha dan meyakini kebenaran. Pencapain terbesar dalam hidup saya saat ini adalah bisa lulus dari SMA jurusan IPA.
Biarlah ALLAH yang menilai kita dan memberi imbalan sesuai ikhtiar kita.
Tawakal itu do’a dan usaha berjalan beriringan, bertawakalah maka ALLAH akan menolongmu.

NO Cheat and ALLAH always with you :)


NB : panjang banget yaa? semoga bermanfaat dan meningkatkan keimanan kalian :), silakan tag sendiri

sumber : pengalaman pribadi Prima Andriani
twitter @PrimaNdn
tumblr andriani701.tumblr.com (Little Scratch)

tulisan ini dicopas dari :
https://www.facebook.com/notes/prima-andriani/euphoria-un-2012-pengalaman-pribadi/10151440890928964

Comments

Popular posts from this blog

Langkah-Langkah Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Menghitung Profit dalam Tender.

Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat part 1.

TATA CAMPURAN BETON (SNI 03-2834-2000)