NASEHAT PEMBIMBING LAPANGAN (Praktek Kerja Lapangan)
" Bukan seberapa besar nilai IP yang seharusnya kamu renungkan melainkan langkah apa yang akan kamu lakukan setelah lulus, dan apa saja yang harus kamu persiapkan. "
by Dian Setyo Nugroho
---- " ----
uraianku
---- " ----
Kita mungkin pernah membayangkan sebuah ekspektasi dalam hidup yang sangat berhubungan dengan jenjang sekolah. Kita tahu sewaktu kita berada dalam jenjang pendidikan dasar, kita akan membayangkan indahnya berada dalam pendidikan menengah pertama. Kita akan menjadi pribadi yang menuju sebuah keremajaan muda yang akan mengerti indahnya dunia pembebasan dalam bertindak dan berkeinginan. Akan tetapi kita mengalami sebuah masa yang tidak sesuai ekspektasi kita, sekali lagi kita berkata lebih indah dunia pendidikan menengah atas.
Kita selalu berekspektasi bahwa pendidikan menengah atas adalah jauh lebih indah. Kita membayangkan bahwa dijenjang ini kita akan mengalami sebuah masa remaja dewasa yang akan mengerti benar arti pembebasan dan indahnya dunia cinta dan kasih. Sekali lagi kecewa akan apa yang kita alami. Kembali lagi kita akan berkata dunia ini tidak menyenagkan dan monoton. Yang lebih indah adalah jenjang pendidikan tinggi.
Kita berekspektasi bahwa dunia pendidika tinggi adalah dunia yang paling menyenangkan dan indah. Inilah dunia kebebasan sejati bagi kita. Tidur lebih dari jam 00.00 dan bangun jan 10.00 lebih tidak ada yang menegur. Aturan dilaksanakan ataupun tidak itu urusan belakangan. Masuk ataupun tidak kuliah juga tidak masalah. kerja tugas ataupun tidak juga urusan nanti, paling hanya diganjar nilai E. Itupun tahun depan bisa ngulang.
Apakah ini dunia yang menyenangkan ? jawabannya tidak. Dunia ini lebih kejam dari sebelumnya. Segala resiko adalah tanggung jawab sendiri. Segala perbuatan memang bebas akan tetapi segala wajib dipertanggung jawabkan dengan baik. Sempurna adalah tujuan dari segala apa yang kita lakukan. Melihat ini saya teringat kata seorang aktifis mahasiswa Indonesia tahun 60an. Dialah Soe Hok Gie,
" Orang yang paling beruntung adalah orang yang tidak pernah dilahirkan dan yang kedua adalah orang yang mati muda. "
by Soe Hok Gie
Comments
Post a Comment