PERLUNYA SEBUAH KOLABORASI LEMBAGA PENDIDIKAN
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendidikan didefinisikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Publik telah mengenal tiga jenis pendidikan berdasarkan lembaga penyelenggaranya yaitu formal, nonformal dan informal. Dengan banyaknya lembaga yang berperan dalam dunia pendidikan, seharusnya kualitas pendidikan sebagai usaha pendewasaan akan lebih baik. Sehingga proses pendewasaan dapat berjalan dengan baik, serta terwujud sebuah tatanan kehidupan yang baik. Selain itu, tindak kejahatan sosial (termasuk didalamnya korupsi) juga dapat ditekan secara progresif. Sehingga rasa aman dalam interaksi kehidupan dengan lingkungan akan lebih baik.
Akan tetapi, banyaknya lembaga pendidikan tidak mampu meng-cover definisi dari pendidikan itu sendiri. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak dibawah umur, sedangkan pelaku kekerasan tersebut dilakukan oleh anak dibawah umur pula. Selain itu, banyak kasus korupsi yang akhir-akhir ini terkuak pada publik dan membuat resah. Kemudian kericuhan parlemen yang tidak mencerminkan sebuah kedewasaan sikap juga ampuh membuktikan perjalanan proses pendidikan yang amburadul dan tak terarah. Banyaknya problematika terkait permasalah-permasalahan publik harus disikapi dengan serius dan harus diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu perlulah sebuah solusi mengenai pemecahan dari permasalahan publik tersebut.
Salah satu akar permasalah publik akhir-akhir ini adalah buruknya proses pendidikan yang dilakoni oleh negara. Pendidikan yang hanya dibatasi dengan definisi jenjang sekolah, dan juga pembatasan pendidikan hanya sekedar kemampuan suatu bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga keluaran dari pendidikan tersebut adalah para pakar suatu disiplin ilmu yang tidak berkarakter.
Seharusnya pendidikan tidak hanya dipahami sekedar memasukkan anak kesekolah mulai dari tingkat PAUD hingga Pendidikan Tinggi setingkat S3. Melainkan pendidikan merupakan tanggung jawab berbagai elemen sehingga orang tua dan tetangga turut bertanggung jawab atas sebuah pendidikan keluarga dan lingkungan. Selain itu, lembaga-lembaga dan organisasi kemasyarakatan seperti Partai Politik, Persatuan Buruh dan sebagainya turut berperan dalam kegiatan pendidikan sehingga terbentuklah kekohan pendidikan formal. Selain itu, kolaborasi antar lembaga pendidikan juga turut diperkuat sehingga terbentuk suatu sistem pendidikan yang berkesinambungan.
Akan tetapi, banyaknya lembaga pendidikan tidak mampu meng-cover definisi dari pendidikan itu sendiri. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak dibawah umur, sedangkan pelaku kekerasan tersebut dilakukan oleh anak dibawah umur pula. Selain itu, banyak kasus korupsi yang akhir-akhir ini terkuak pada publik dan membuat resah. Kemudian kericuhan parlemen yang tidak mencerminkan sebuah kedewasaan sikap juga ampuh membuktikan perjalanan proses pendidikan yang amburadul dan tak terarah. Banyaknya problematika terkait permasalah-permasalahan publik harus disikapi dengan serius dan harus diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu perlulah sebuah solusi mengenai pemecahan dari permasalahan publik tersebut.
Salah satu akar permasalah publik akhir-akhir ini adalah buruknya proses pendidikan yang dilakoni oleh negara. Pendidikan yang hanya dibatasi dengan definisi jenjang sekolah, dan juga pembatasan pendidikan hanya sekedar kemampuan suatu bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga keluaran dari pendidikan tersebut adalah para pakar suatu disiplin ilmu yang tidak berkarakter.
Seharusnya pendidikan tidak hanya dipahami sekedar memasukkan anak kesekolah mulai dari tingkat PAUD hingga Pendidikan Tinggi setingkat S3. Melainkan pendidikan merupakan tanggung jawab berbagai elemen sehingga orang tua dan tetangga turut bertanggung jawab atas sebuah pendidikan keluarga dan lingkungan. Selain itu, lembaga-lembaga dan organisasi kemasyarakatan seperti Partai Politik, Persatuan Buruh dan sebagainya turut berperan dalam kegiatan pendidikan sehingga terbentuklah kekohan pendidikan formal. Selain itu, kolaborasi antar lembaga pendidikan juga turut diperkuat sehingga terbentuk suatu sistem pendidikan yang berkesinambungan.
Comments
Post a Comment