Pria dan Pembalut.
Sumber : tekno.tempo.co |
Hari yang membosankan, itulah kata yang pantas untuk disematkan pada hari ini. Sebenarnya hari ini adalah hari libur. Namun karena tidak ada agenda, yang bisa aku lakukan hanya menyendiri didalam kamar kost sambil membaca dan menyaksikan konten-konten ngga jelas di Youtube. Ketiadaan agenda pada hari libur merupakan hal yang sering terjadi dalam hidupku pasca lulus kuliah. Tepatnya setalah setahun aku lulus kuliah. Semua ini terjadi karena mereka yang dulunya bisa meluangkan waktu untuk berkegiatan bersamaku, kini sudah sibuk dengan dunianya sendiri. Mereka sedang sibuk bekerja dan juga terpisah oleh lokasi kerja. Oleh karena itu, aku mengalami hari tiada kegiatan.
Hari ini tepat merupakan hari dimana utasan terakhir Maha Kuasa dilahirkan. Banyak orang yang merayakannya dengan berbagai perayaan sesuai dengan keyakinan masing-masing. Bagaimana dengan aku ? Aku hanya dapat merenung dimalam kelahirannya, merenung untuk introspeksi diri apakah semua yang beliau ajarkan sudah aku kerjakan. Perenungan yang sampai tulisan ini dibuat, aku hanya dapat menyimpulkan bahwa masih banyak perbaikan yang harus dilakukan.
Mentari mulai tenggelam, pertanda rembulan akan menyapa hamba-hamba Sang Pencipta. Aku melangkahkan kaki untuk menyalakan penerangan. Ini ku lakukan karena rembulan tak berkenan untuk memberikan cahayanya untuk menerangi bumi laksana mentari. Setelah penerangan menyala aku mulai berfikir bahwa ada satu hal yang belum aku lakukan. Membuang rasa malas, yang selalu menggrogoti tubuhku sehingga aku hanya bisa merabahkan badan dan membuan waktu sia-sia. Segera kulangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk bersuci, bergegas menunaikan kewajiban disaat mentari tebenam. Setelah kewajiban usai ku tunaikan, aku berdoa kepada Sang Khaliq untuk menghilangkan rasa malasku dengan kuasaNya.
Setelah do'aku panjatkan, perut mulai terasa lapar. Kulihat pula tissue telah menipis. Akhirnya aku berangkat menuju sebuah mini market dekat tempat kost. Tiba didepan mini market tersebut, saya parkir kendaraan dan langsung masuk kedalam. Kuarahkan langkah kaki menuju tempat minuman. Tepat didepan lemari pendingin yang berjajar berbagai minuman didalamnya, aku mulai berfikir apa yang harus aku beli. Memang ini sering terjadi, berdiri didepan lemari pendingin tak tahu apa yang akan dibeli. Kutatap satu persatu apa yang ada dibalik pintu kaca lemari pendingin. Hinggan akhirnya aku putuskan untuk membeli sekaleng coffe latte.
Minuman aku dapatkan sekarang saatnya menuju ke rak tissue. Agak susah mencari rak tissue karena mini market tersebut mengubah tatanan raknya. Setelah sedikit bersusah payah mencari rak tissue, akhirnya aku menemukannya. Tepat didepan rak tissue, apa yang terjadi di lemari pendingin minuman terjadi lagi. Sekarang aku bingung harus membeli merk apa. Setelah berfikir sambil melihat label harga, aku putuskan untuk mebeli tissue yang tak pernah aku beli sebelumnya. Akhirnya tiba saatnya untuk membayar dikasir.
Anteran didepan mesin kasir cukup panjang. Sebagai pria yang berstatus single, pantas jika memperhatikan pelanggan perempuan muda yang sama-sama ikut antre untuk membayar. Cukup lama mengantre, cukup lama pula memperhatikan dia muda dan cantik, entah sudah bersuami atau tidak. Antrean mulai berjalan sampai tiba kepada seorang pria yang tepat berada didepanku. Umurnya sekitar 25 tahun keatas, tidak terlalu tinggi tapi kayaknya baru lulus kuliah. Apa yang menarik pandanganku dari pria tersebut adalah salah satu barang yang dia beli. Barang tersebut adalah pembalut wanita. Memang tidak aneh pria membeli pembalut, mungkin itu titipan istrinya atau bahkan ibunya. Bisa juga pembalut itu titipan pacar, teman, kakak perempuan atau adik perempuan.
Apa yang ada dibenakku, bagaimana si perempuan yang menitipkan uangnya kepada si pria untuk membeli pembalut itu. Karena beberapa kali aku memperhatikan pembalut yang aku beli untuk kepentingan kotak P3K itu susah ukurannya. Setiap merk berbeda ukuran dan peruntkan penggunaanya. Ada yang membedakan siang dan malam serta bentuknya. Ada yang pakai ukuran angka. Serta yang lebih parah lagi ada yang pakai ukuran dengan kata-kata slim, super max, long dan lain-lain. Jika merk yang dinginkan si wanita tidak ada bagaimana si pria mengkonversi ukuran dan peruntukan ke merk lain jika ukuran yang tertera berbeda dengan yang dipesan si wanita. Maka dari itu, bagi wanita yang ingin menyuruh pria untuk membeli pembalut, mohon untuk memberikan tabel konversi setiap mereknya.
Comments
Post a Comment