Translate

DIBALIK "OUTBOND" PERPUSTAKAAN GHAI' BINTANG


Jika kota sudah terasa bosan, sudah saatnya kaki dilangkahkan ke desa. Akan tetapi tak layak bagi seorang muda yang terpelajar, untuk hanya sekedar menikmati suguhan indahnya suasana pedesaan tanpa adanya sesuatu untuk dibagi. Oleh sebab itu, mulailah sebuah rencana untuk melakukan kegiatan disebuah desa. Setelah melalui sebuah pemikiran panjang oleh seorang putra Kota Surakarta, terpilihlah sebuah desa di Pulau Madura yaitu Sampang.

Berangkat dari pemikiran untuk mengembangkan sebuah program yang didirikan oleh salah satu putri Kabupaten Sampang, yaitu Perpustakaan Ghai’ Bintang, pembicaraan awalpun dimulai. Tepat di taman dekat Rektorat ITS, rencana pengembangan Perpustakaan Ghai’ Bintang mulai disusun. Rencana dimuali dengan membatasi gerak untuk tidak berangkat sebagai seorang “Dewa Penyeamat”, seperti halnya kegagalan dimasa lalu. Berangkat sebagai orang yang hanya sekedar berkunjung, sembari menikmati indahnya ciptaan Tuhan. Ditengah kenikmatan alam itulah interaksi dengan masyarakat dilakukan sambil melakukan sebuah observasi kecil-kecilan. Sehingga, dapat disusun sebuah program jangka panjang.

Tak asik pula jika hanya sekedar berangkat bersedikit orang. Akhirnya dipituskanlah untuk mengumpulkan banyak orang. Alhasil berkat pengalaman bersama yang pernah berada dalam sebuah organisasi kampus, mengumpulkan aliansi tidaklah begitu susah. Hanya dengan memanfaatkan aplikasi modern, terbentuklah sebuah group WhatsApp yang berisi orang-orang yang telah keluar dari organisasi tersebut.

Perkembangan berikutnya dimulailah pertemuan pertama untuk membahas kegiatan pembuka yang akan dilakukan. Setelah melalui serangkaian diskusi panjang terpilihlah Outbond sebagai kegiatan pertama yang akan dilakukan. Sedangkan waktu pelaksanaan ditetapkan pada tanggal 1 Juni 2018. Serangkaian persiapan dilakukan mulai dari membuat alat-alat outbond hingga melakukan sharing dan diskusi ringan dengan tokoh.

Tepat tanggal 1 Juni 2018 semua tim mulai berkumpul salah satu SPBU di Surabaya. Pemberangkatan terlambat satu jam dikarenakan terdapat beberapa kendala non teknis. Setelah penantian tim lengkap, akhirnya tepat pukul 06:00 WIB perjalanan dimulai. Tak terasa cukup dengan waktu 1,5 perjalan menggunakan motor, tibalah rombongan Kabupaten Sampang. Sambil menunggu kegiatan dimulai yang berlangsung pada sore hari, tim mengisi waktu dengan bermain bersama, membantu tuan rumah masak, mengerjakan tugas-tugas kuliah dan kerja hingga istirahat menikmati sejuknya angin pantai.

Sorepun tiba, silih bergatin bocah-bocah binaan Perpustakaan Ghai’ Bintang mulai berkumpul. Untuk mengahadapi anak kecil memang dibutuhkan sebuah keterampilan. Tidak mudah bagi mereka dan tim untuk bisa cepat membaur dan bergaul. Akan tetapi dengan bekal beberapa orang yang pernah menjadi pembantu pembina Pramuka dibeberapa sekolah di Surabaya, penyesuaian dapat dilakukan walaupun jauh dari kata sempurna. Permainan dibuka dengan bermain “kotak pos” yang dipandu oleh Maria. Tepat dibelakangnya sebagai kontrol masa yaitu Endah, Yuyun antusias dalam permainan.


Masa mulai berdatangan permainan dilanjutkan dengan bermain “kera dan pohon” kali ini Yuyun memandu permaianan. Setelah itu dilanjutkan dengan permainan “sedot sebul” yang dipandu oleh Surya untuk putra dan Maria untuk putri. Tampak kebahagiaan dari wajah mereka dan kelelahan luar biasa dari tim dikarenakan hawa panas Pulau Madura. Tapi bagi tim tak ada kata menyerah walau haus sedang menggorok tenggorkan mereka. Maklum kegiatan ini tepat pada bulan Ramadhan yang seluruh tim adalah seorang muslim. Permainanpun berkhir tim kembali menantang panas, permainan tarik tambang dimulai. Dengan Ghinan sebagai pemandu permainanpun dimulai. Asik adalah kata yang hanya dapat kami temukan dalam kamus untuk mengambarkan suasana pada saat itu. Permainan tarik tambang diakhiri dengan pertandingan antara tim melawan seluruh bocah binaan Perpustakaan Ghai’ Bintang. Itulah serangkaian kegiatan pada tanggal 1 Juni 2018 yang telah kami lakukan.




Tidak akan berhasil seluruh kegiatan tersebut jika tidak ada super tim. Febrian sang inisiator, Taufiq dan Rauf yang membantu perlengkapan acara. Tak lupa pula kesediaan Agustin dan keluarga founder Perpustkaan Ghai’ Bintang ditambah Vany seorang youtuber asal Kabupaten Pamekasan yang membantu dokumentasi acara, ditambah dua orang teman Agustin.




Selepas kegiatan tersebut, sudah saatnya bagi tim menikmati indahnya Kabupaten Sampang. Dimulai dengan menikmati indahnya sebuah rumah makan dermaga bernama “Ngapote” malamnya, kemudian dilanjut dengan giat Sahur on The Beach keesokannya. Itulah ganjaran yang telah kami terima sebagai proses dalam pembinaan diri. Kemudian, tibalah saatnya kami untuk mempelajari hasil observasi guna terciptanya arah program jangka panjang dalam pengembangan Perpustakaan Ghai’ Bintang.



Comments

  1. wehh kece .. semangat kakak :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih....
      Kan kamu juga yang termasuk dalam tim...

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Langkah-Langkah Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Menghitung Profit dalam Tender.

Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat part 1.

TATA CAMPURAN BETON (SNI 03-2834-2000)