POLITIK PERLUKAH ?
Bertolt Brecht berkata, "Buta terburuk adalah buta politik. Tidak mendengar,
tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Tidak
tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya
sewa, harga sepatu dan obat tergantung pada keputusan politik. Orang yang buta politik biasanya bangga dan membusungkan dadanya
mengatakan bahwa ia membenci politik. Ia tidak tahu bahwa dari kebutaan
politiknya lahir pencuri terburuk dari semua pencuri."
__________________________________________________________________________________
Mendengar kata "politik" bagi sebgian orang merupakan suatu hal yang menggelikan, menyeramkan bahkan terasa muak hingga hampir muntah. Tapi, kita perlu sadar bahwa sebagian aktivitas kita ditentukan oleh keputusan politik. Jadi sebagai seorang warga negara disuatu negara seharusnya kita peka terhadap setiap alur politik yang terjadi. Itu merupakan standar yang seharusnya.........
akan tetapi ................
Banyak dari masyarakat kita (red : Indonesia) yang bangga mengatakan, "aku benci politik". Ya aku benci politik sebuah kalimat yang seharusnya perlu dievaluasi secara mendalam. Coba kita berpikir sejenak, bagaiman dengan bangganya kita benci dengan yang namanya politik. Pertama, semua harga pangan, sandang dan papan ditentukan oleh keputusan politik. Kedua, alur pendidikan juga ditentukan oleh keputusan politik bahkan biaya kesehatanpun juga ditentukan oleh keputusan politik. Jadi apakah kita harus bangga dengan kebencian terhadap politik ?
jadi ..............
Sebaiknya sebagai warga negara yang baik, seharusnya kita kawal kebijakan politik pemerintah dengan baik. Walau tidak terjun langsung dalam dunia politik, kita dapat menjadi pengawas politik. Seperti halnya aktif dalam pemilihan umum dengan menjadi pemilih cerdas, aktif dalam memantau kebijakan publik serta yang terpenting banyak belajar tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan politik.
by : Nandika, S
Comments
Post a Comment