Jalan dan Kesempatan
Pagi ini (23/11) pada pukul 07.36 dengan pakaian yang rapi seperti halnya seorang karyawan sebuah perusahaan swasta pada umumnya, saya pacu kuda merah dengan nama supraX 125R dan nomor seri M2854AE. Tepat pada pertigaan pertama dari kost, saya nyalakan lampu tanda belok kanan, karena jalan cukup padat saya hentikan sejenak laju sang kuda. Tepat beberapa detik setelahnya dari belakang kuda saya, ada kuda putih yang menyenggol kuda merah saya. Saya terkejut dan menolehkan pandangan kedepan, tampak seorang putri dari sebuah kerajaan dengan wajah takut meminta maaf atas perbuatan kudanya. Saya hanya melontar senyum tanda menerima maaf darinya.
Jalan mulai sedikit longgar saya pacu kudah merah kembali. Tepat setelah belok ada seorang bapak usia sekitar 40 tahunan, yang meminta bantuan untuk menarik kudanya yang sedang ngambek dan tak mau jalan. Tanpa berpikir panjang saya bantu bapak tersebut. Ditengah perjalanan saya melihat warung makan langganan makan siang kantor. Tapi saya tak kuasa untuk mengatakan pada sang bapak bahwa saya mau beli makan. Akhirnya saya membatalkan agenda untuk beli makan siang diwarung tersebut. Saya pacu sang kuda merah dan bapak itu akhirnya memulai pembicaraan,
"Adik mau ke ITS ?"
"Tidak pak saya mau kerja di Klampis."
"Oh kalau gitu saya ikut ya sampai pom bensin sana."
"Baik pak,"
Saya terus pacu sang kuda merah, ditengah perjalanan sang bapak harus sedikit mendorong sang kuda karena jalanan yang cukup padat. Sampai di pom bensin yang dimaksud, bapak tersebut mulai melepas pegangannya pada kuda saya, seraya berteriak, "suwun mas...". Tak disangka ternyata Allah memberikan kesempatan bagi saya di pagi yang cerah ini untuk berbuat kebaikan membantu sesama.
Comments
Post a Comment